Selasa, 26 Januari 2016

Mengakali Pestisida

Kudus-Jelang akhir Januari, para petani padi di Desa Jekulo Kabupaten Kudus harap-harap cemas. Pasalnya, kondisi cuaca yang tak menentu mengakibatkan kondisi padi mereka tak menentu pula.

Seperti yang dikatakan Imam, petani padi di kawasan Hadipolo menuturkan bahwa cuaca kali ini sulit ditebak. Hujan tidak selancar tahun sebelumnya. Cuaca panas tergolong mendominasi.
"Hujan malah sering terjadi di malam hari, dan itu berakibat buruk bagi tanaman. Mudah terserang hama misalnya," ujar Imam.

Untuk mengatasi hal tersebut, petani biasanya membeli pestisida yang telah dipasarkan. "Akan tetapi biasanya hasil tak sebagus yang diharapkan," imbuh Imam.
Harga pestisida yang relatif mahal dengan hasil panen kurang sepadan membuat Maskar Hadi, seorang petani asal Jati menciptakan inovasi pengganti pestisida. Berbekal ilmu yang ia peroleh saat kuliah di Jurusan Kimia, Maskar  mengkombinasikan peran air kelapa, tetes tebu, MSG (monosodium glutamat), dan susu cair untuk mengakali pestisida.
"Percobaan ini sudah kali kedua setelah sebelumnya berhasil. Saya harap kali ini pun sama," tegas Maskar.

Perbandingan biaya yang digunakan jauh di bawah harga pestisida di pasaran. "Kalau dihitung-hitung, bisa hemat 75% dibanding harga yang harus dibayar untuk sepaket pestisida," terang Maskar.
Bahan-bahan yang digunakan, diantaranya: air kelapa 5 liter, tetes tebu 5 kg, MSG (obat masak/mecin) 1/2kg, dan susu cair 1/2 liter.

Cara membuatnya sangat mudah. Cukup dengan mencampurkan  semua bahan yang ada. Diaduk merata hingga MSG larut.
 Maskar juga menambahkan susu yang digunakan tidak harus baru. Bisa pula memakai susu yang sudah kadaluwarsa dan itu tidak berdampak buruk pada tanaman. Jika masih nihil, susu bisa diganti dengan extrajoss atau kukubima sebanyak 5 sachet. (dew/crew)

Email: dedewmae@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar