Selasa, 26 Januari 2016

Sosial Media dan Dampaknya


Abad ini sosial media seperti facebook, bbm, path,dan twitter telah menjadi kebutuhan sebagian besar  masyarakat Indonesia. Tiada hari terlewatkan tanpa mengecek jejaring sosial. Fenomena sebelum makan memotret menu terlebih dahulu, kemudian meng-upload kemedia sosial sudah menjadi kebiasaan pemuda negeri ini. Hal tersebut dilakukan agar dibilang “kekinian”.
            Fenomena generasi menunduk pun sudah menjadi pemandangan umum. Dimana ketika berjalan sering kali kita lihat orang memainkan smartphone mereka. Tak dapat kita pungkiri bahwa sosial media menjadi hiburan tersendiri bagi kita yang memiliki aktifitas padat. Disela-sela kepenatan kita bisa mengobrol dengan teman yang terpisah ribuan kilometer jauhnya.
            Namun, yang menjadi permasalahannya adalah ketika kita terlalu asyik dengan dunia maya, bagaimana kehidupan kita di dunia nyata? Kebanyakan dari kita cenderung menjadi introvet. Mereka yang biasa berkoar-koar saat chating di dunia maya, menjadi cenderung pendiam di kehidupan sosialnya.
            Tak ada salahnya menyebut sosial media mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Kita terlalu sibuk membangun dunia maya namun sering kali mengabaikan dunia nyata.  Intensitas mengobrol dengan keluarga berkurang, saat berkumpul dengan teman sibuk mengecek jejaring sosial. hal ini tidak bisa kita biarkan terus menerus karena akan merusak hubungan yang telah lama terjalin di dunia yang sesungguhnya.
            Kita perlu waspada karena sosial media  bisa membuat kecanduan. Hal tersebut tentu saja berpengaruh buruk terhadap psikis apabila kita tidak bisa mengontrolnya. kadang media sosial kita jadikan diary untuk mencurahkan segala hal, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan. Kita tidak memiliki ruang pribadi lagi karena segala yang kita rasakan selalu dibagi di sosial media.
            Menurut penelitian para ahli, gangguan psikis yang diakibatkan dari sosial media diantaranya :
1.      Social Anxiety Disorder
Apabila  sering merasa bahwa handphone kita berbunyi karena ada notifikasi dari media sosial, mungkin anda telah terjangkit sindrom ini. adanya rasa cemas untuk ditinggalkan follower dan komentar yang jelek dari teman sosial media juga merupakan tanda anda mengidap sindrom sosial media ini.
2.      Obsessive Compulsive  Disorder (OCD)
Gangguan psikis jenis ini bertanda-tanda saat anda tidak bisa meninggalkan ponsel barang sedetikpun. Hal ini tentu akan mengganggu aktivitas keseharian.
3.      Fear of Missing Out
Orang yang menderita sindrom ini akan terus meng-update kehidupan orang lain di sosial media. Hal tersebut ia lakukan secara terus menerus karena ia beranggapan bahwa hidup orang lain lebih indah dan sayang untuk dilewatkan. Hal ini akan berdampak negatif pada kehidupan sosialnya di dunia nyata, karena ia akan cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Jika kita amati, dampak negatif yang ditimbulkan dari sosial media sangatlah beragam. Oleh karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan akun sosial media kita agar tidak merugikan. Bersosial media tidak ada salahnya asal tidak mengaganggu kehidupan kita di dunia nyata. (crew)

oleh : Isti Khomalia
pengamat IT


Kontak
Instagram: @hey_amazingisty
Facebook: Isty Flo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar