Rabu, 13 November 2013

YOGYAKARTA banyak tradisi menyambut Ramadhan

Di pesona budaya kali ini, kita akan memberikan sedikit mengenail tradisi - tradisi yang ada di Yogyakarta, khususnya di lingkungan Kraton Yogyakarta dan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan (Poso). Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada bulan Ruwah (Sya'ban) Dalam kalender Jawa bulan ini berada tepat sebelum bulan Poso (Ramadhan) datang. Bulan Ruwah ini adalah bulan di mana - menurut Islam - pelaporan atas amal perbuatan manusia kepada Allah SWT. Kalau menurut otak atik gatuk nya orang Jawa ruwah adalah kepanjangan dari "ruhe dho owah". Maksudnya adalah, ruh para ahli kubur (leluhur) kita yang meninggal kembali ke rumah (owah) untuk "tilik rumah" apakah ahli kubur (leluhur) di doakan oleh anak turunnya atau tidak. berikut ini ada beberapa tradisi - tradisi yang di lakukan oleh Kraton Yogyakarta dan masyarakat Yogyakarta.

Seperti yang sudah diungkapkan di atas, ada beberapa tradisi yang di lakukan oleh pihak Karaton sendiri dan masyarakat Yogyakarta di Bulan Ruwah (Sya'ban) ini. tradisi itu antara lain :

Menurut Suripto – seorang pegawai kraton -, acara tradisi yang dilakukan di kraton Yogyakarta dibulan ruwah ini ada dua yaitu apeman dan labuhan.
Apeman, Upacara tradisi ini di lakukan di lingkungan interen kraton. Tradisi ini secara khusus diadakan untuk memperingati hari raya kenaikan tahta Sri Sultan Hamengkubuono. Tradisi apeman dilakukan dengan membuat apem sebagi sesaji. Apem ini terbuat dari beras ketan. Kemudian bentuk apemnya dibuat dengan ukuran yang tidak seperti apem biasa yang dijual di pasar, akan tetapi dengan ukuran yang besar (jumbo). Apem ini hanya dibuat oleh wanita, baik istri raja, anak dan keturunan raja, serta krabat kraton dengen alasan adalah wanita pelayan dari pria. Setelah apem ini jadi, apem ini dibagikan kepada para abdi dalm kraton. Ada dua jenis apem yang dibuat untuk di bagikan, yaitu apem mustaka (diameter kurang lebih 20 cm) yang diberikan kepada abdi dalem yang memiliki posisi tinggi, dan apem biasa (diameter kurang lebih 10 cm) untuk abdi dalem biasa.

Labuhan, Tradisi ini juga dilaksanakan pada bulan ruwah. upacara labuhan ini juga dilakukan oleh interen kraton. Kuku – kuku dan beberapa helai rambut Sultan di poting, kemudian potongan kuku dan rambut sultan tadi di labuh di Gunung Merapi dan Pantai Parangtritis.

Tradisi Masyarakat Yogyakarta 

1. Nyadran

Merupakan acara yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendo’akan para leluhur yang sudah meninggal dunia. tradisi ini hapir mirip dengan ziarah kubur, akan tetapi perbedaannya terletak pada pelaksanaannya. kalau ziaran kubur dapat dilakukan kapan saja, nyadran hanya dilakukan setahun sekali saja pada bulan ruwah (sya’ban). Tradisi ini diawali dengan membersihkan makam pada siang hari kemudian pada malam hari masyarakat berkumpul di makam dengan membawa sesaji (makanan). setelah semua masyarakat berkumpul dengan segala ubo rampe yang tersedia, acara tahlil dan do’a bersama dimulai. dengan dipimpin oleh kaum rohis dusun tersebut. dilanjutkan dengan makan bersama.
   2. Apeman (Kenduri Sedekahan) 
Tradisi ini juga dilakukan pada bulan ruwah. Tradisi ini dilakukan di dusun – dusun. Acara ini berbeda dengan acara apeman yang dilaksanakan di kraton. Pertama kali para warga membikin apem ketan di rumah masing - masing. Kemudian apem ketan itu ditata dan dirangkai sedemikian rupa di dalam baskom atau nampan. Pada sore harinya, setelah terdengar kode bunyi kentongan, apem ketan tadi dikumpulkan di salah satu rumah warga. Setelah apem ketan terkumpul, kaum (rohis) setempat memimpin doa yang diikuti oleh warga setempat yang hadir dalam acara itu. Setelah doa dipanjatkan, apem ketan yang terkumpul itu diambil beberapa untuk diberikan kepada warga yang tidak mengumpulkan apem tersebut. 
Sebagai gambarannya, umpamanya di dusun itu terdapat 50 KK (Kartu Keluarga). Ketika acara dimulai, hanya ada 40 KK yang mengumpulkan. Jadi ada 10 warga yang tidak mengumpulkan, kemudian dari 40 baskom tadi dibagi menjadi 10 wadah. Setelah itu kesepuluh wadah apem tadi dibagikan kepada warga yang tidak mengumpulkan. Kemudian yang 40 wadah tadi dibawa pulang kembali olah yang memgumpulkan apem. Akan tetapi, untuk sekarang ini, ada juga sebagian masyarakat yang berinovasi mengganti apem itu dengan nasi, lauk, sayur, dan kerupuk, tetapi menyertakan apem ketan di dalamnya. Walaupun juga ada sebagian masyarakat yang masih tetap menggunakan apem ketan. 
Acara ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nimat kepada kita. Selain itu, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa berbagi antar sesama warga, serta ajang untuk saling mempererat silaturahim antar warga.
 3. Padusan
 Tradisi padusan ini dulunya dilakukan dengan upacara berendam atau mandi di sumur – sumur atau sumber mata air (sendang) di tempat – tempat keramat. Akan tetapi, lambat laun seiring berjalannya waktu, tradisi padusan ini beralih tempat. Yang dulunya padusan di lakukan di tempat – tempat keramat, sekarang ini tradisi padusan dilakukan olah masyarakat ditempat – tempat seperti pantai, sungai, dan di rumah pribadi masing – masing. Tradisi ini bermakna agar jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan dibersihkan secara lahir dan batin.


RAMANDHAN bulan penuh berkah

Ramadhan tiba.. ramadhan tiba..

Beginilah suka cita umat Islam tatkala satu bulan yang paling dinantikan akan segera tiba. Bagaimana tidak, dibulan yang paling utama ini Allah menurunkan berkah, pembebasan terhadap api neraka, serta ampunan yang tak terhingga . Berbagai amalan akan dilipat gandakan pahalanya.

Dibulan inilah Allah mewajibkan puasa sebagaimana telah tertuliskan di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183. Di bulan ini pula, Allah menurunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia sebagaimana telah tercantum dalam firman Allah di surat Al-Baqarah ayat 185. Lebih dari itu lagi, Allah akan menjadikan satu hari yang lebih utama daripada seribu bulan. Seru kan..?

Selama satu bulan penuh Allah akan mengobral pahala dan ampunan bagi siapa saja yang melakukan amal shalih. Satu amal klebaikan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan secara khusus dibandingkan dengan di bulan-bulan lainya. Nah, oleh karena itu, di edisi ke-dua ini Khasanah akan menyajikan keterangan-keterangan seputar ibadah yang paling utama di bulan Ramadhan selain ibadah puasa yang telah diwajibkan. Pokoknya jangan sampai deh kalau nanti Ramadhan berlalu, kita tak mendapatkan pahala yang maksimal. So, kira-kira Apa saja ya bentuk ibadah-ibadah yang musti kita lakukan menjelang bulan suci nanti? Mari ikuti keterangan selanjutnya.

11. Sedekah

Apabila kita ingin pahala puasa kita dilipat gandakan, cara paling mudah adalah dengan sedekah atau memberi makan orang lain untuk berbuka puasa. Sebagaimana telah diterangkan dalam sebuah hadis:

“barangsiapa memberi makan untuk berbuka puasa bagi orang yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala, seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

22. Qiyamullail (shalat malam)

Dengan amalan ini, Allah akan menghapuskan dosa-dosa kita yang telah berlalu. “Barang siapa menghidupkan Ramadhan dengan shalat malam karena iman dan berharap pahala maka diampuni dosanya yang telah leawat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

33. Membaca Al-Qur’an.

Amalan yang ringan ini ternyata kelak akan menjadi syafa’at bagi siapa yang mengamalkanya. Hal itu sesuai dengan sabda Nabi, “Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak, puasa berkata, ‘Rabbku! Aku menahanya dari makan dan minuman pada siang hari.’ Dan Al-Qur’an berkata, ‘aku menahanya dari tidur pada malam hari maka izinkanlah kami jadi syafaat untuknya’.” (HR. Ahmad).

44. I’tikaf

I’tikaf adalah menetap di masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah swt. Nabi saw. Selalu beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai beliau wafat, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat.

Rasulullah saw. Bersabda: “Masjid adalah rumahnya setiap orang yang bertaqwa, dan Allah menjamin bagi orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya dengan memberinya pertolongan dan rahmat serta keberhasilan di atas shirat menuju keridhaan Allah sampai ke surga.” (HR. At-Thabrani).

55. Umrah

Umrah adalah mengunjungi Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan thawaf dan sa’I. Nabi saw bersabda: “Umrah pada bulan Ramadhan itu sama dengan ibadah haji bersamaku.” (HR. Bukhari dan Muslim). Itulah kelima amalan yang harus kita jaga. Semoga di bulan yang penuh berkah ini Allah memudahkan kita dalam mengamalkan setiap kebaikan sebagai bekal kita menuju kehidupan akhirat yang kekal. Selamat mengerjakan ibadah di bulan Ramadhan.

Sumber rujukan: Al-Jaza’iri, Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim: Pedoman Hidup Ideal Seorang Muslim,

MASJID GEDE KAUMAN berbagi berkah di Bulan Ramadhan

 
Masjid Gede Kauman Yogyakarta didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono 1 pada tahun 1773. Masjid yang beraksitektur jawa dan terlihat megah ini terletak di sisi barat alun-alun utara kota Yogyakarta.Ketika bulan ramadhan tiba, tradisi takjilan di masjid gede sudah menjadi rutinitas tradisi setiap tahunya. Setiap hari kamis menu makanan takjilan adalah gulai kambing, sementara takjilan ketika hari minggu adalah gulai ayam.menu Takjilan ini yang mengolah adalah pengurus masjid dan para relawan masjid, ketika jamaah masih berasal dari penduduk sekitar. Akan tetapi sekarang jama'ahnya datang dari berbagai daerah sekitar yogya seperti magelang dan boyolali. maka menu makanan di serahkan pada pihak catering. Kurang lebih 700 nasi dan teh manis dibagikan setiap jam lima sore ketika bulan ramadhan. Tradisi ini lahir sekitar tahun 1970an. Tidak hanya untuk sekedar mencicipi makanan yang tersaji, akan tetapi juga dilanjutkan dengan ibadah sholat magrib, sampai iktikaf dimasjid pada malam harinya.


Jumat, 08 November 2013

Semester Pendek, Perlukah ?




UIN Sunan Kalijaga (Juni/2013), semester pendek yang dilakukan setelah ujian akhir semester merupakan kegiatan untuk mengulang mata kuliah yang diselenggarakan dari Fakultas. Namun banyak dari mahasiswa tidak mengetahui jadwal semester pendek, juga mengundang berbagai pertanyaan. Pasalnya tidak ada pemberitahuan dan informasi dari pihak fakultas dakwah, padahal ujian sudah berlangsung sejak tanggal 20 juni.

Jean Ayu mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, semester empat mengungkapkan; “menurutku dari pihak jurusan itu harus tegas dalam menyampaikan informasi, tidak hanya dengan semester pendek saja namun juga yang lainya. harus ada transparansi terkadang informasi juga kurang diketahui mahasiswa jadinya mis understanding.” Tandasnya.

Komentar lain juga didaparkan oleh Annidjatus Zahra mahasiswa semester empat jurusan Manajemen Dakwah, “saya tidak tahu mengenai semester pendek, juga tidak ada informasi.” Mengaku dirinya tidak mengetahui jadwal semester yang akan diselenggarakan dari pihak Fakultas.

“Istilah semester pendek atau disebut remidi akan dilaksanakan setelah ujian akhir semester. Dalam pelaksanaannya akan dirapatkan dan dikoordinasikan dengan pusat. Dari penempatan tanggal, juga prosedur administrasinya. Secara struktur kepanitiaan memang belum dibentuk, melihat staff yang masih menangani selesainya ujian akhir semester agar tidak terlalu terbebani. namun dari pihak fakultas tetap wajib akan melakukan remidi, ungkap Dr. Mustofa M.Si selaku wakil dekan satu fakultas dakwah.

Harapan mahasiswa, semoga pihak fakultas harus segera mengkondisikan agar jadwal semester pendek tidak membingungkan mahasiwa. Sementara ujian sudah berlangsung dan jadwal semester pendek ini untuk menjadi kesiapan bagi mahasiswa yang akan mengulang dalam mata kuliah yang diambil.(Anya)

DARUL ARQAM TEMPAT LAHIRNYA PEMIMPIN HEBAT


Darul Arqam, sebuah rumah di wilayah mekah milik salah seorang sahabat yang menjadi tempat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mengkader para sahabatnya sebelum peristiwa hijrah ke madinah. Di tempat itulah Rasulullah selama 13 tahun mencetak generasi yang menjadi penyokong-penyokong utama menegakkan dakwah nubuwwah.
Di awal mula pengkaderan itu Rasulullah menanamkan aqidah yang kuat kepada para sahabat. Strategi utama yang Rasulullah gunakan dalam mendidik mereka adalah melalui uswah (keteladanan). Rasulullah tidak hanya menyampaikan, akan tetapi mempraktikan ajaranya secara langsung kepada mereka. Tak heran jika melalui cara itulah Rasulullah berhasil mencetak orang-orang spesial yang kelak siap menggantikan perjuangan dakwah sepeninggalnya. Siapakah orang-orang tersebut? empat diantaranya yang dikenal dengan Al Khulafa’ Ar-Rasyidin. Mereka adalah Abu Bakr As-Shidiq, Umar Ib’n Khattab, Utsman Ib’n Affan, dan ‘Ali Ibn Abi Thalib. Juga yang dikenal dengan Al-Asrah Al-Mubassirin bi Al-Jannah (sepuluh sahabat yang dijamin surga). Keempat sahabat yang masuk dalam golongan Khulafa’ Ar-Rashiddin, ditambah keenam sahabat lainya yaitu Thalhah Ib’n Abdullah, Zubair Ib’n Awwam, Saad Ib’n Abi Waqqas, Said Ib’n Zaid, Abdurrahman Ib’n Auf, dan Abu Ubaidillah Ib’n Jarrah..
Di tangan empat sahabat yang manggantikan Rasulullah itulah Islam mengalami kemajuan-kemajuan pesat. Kepemimpinan yang menakjubkan dari mereka layak menjadi contoh untuk generasi mendatang setelahnya. Berikut adalah riwayat singkatnya.
Abu Bakr As Shidiq adalah sahabat pertama yang menjadi khalifah menggantikan Rasulullah, dan termasuk laki-laki pertama yang memeluk Islam. Abu Bakr memerintah selama ………..tahun. dan wafat pada tahun ke………..hijriyah pada usia 63 tahun. Prestasi yang dia peroleh antara lain……………
Perjuangan dan sepak terjangnya tercatat dan terabadikan dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 40 yang artinya, Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya: Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Umar Ib’n Khattab. Sebelum hidayah Islam masuk dalam hatinya, menjadi musuh yang paling keras pertentanganya dan paling ditakuti oleh kaum muslimin. Setelah hidayah merasuk dalam hatinya, justru menjadi pembela Islam yang paling ditakuti oleh musuh-musuh Islam. Dan menjadi kekuatan dakwah utama pendukung Rasulullah.
 Umar In’n khattab memimpin umat Islam Sepeninggal Abu Bakr As-Shidiq. Kepemimpinannya ditunjuk langsung oleh Abu Bakr As-Shidiq yang kemudian di bai’at oleh kaum muslimin. Umar Ib’n Khattab adalah khalifah kedua yang pertama kali mendapat gelar Amir Al-Mukminin, juga mendapat sebutan Al-Faruq makna pembeda. Yang artinya, orang yang dengan tegas mampu membedakan antara kebenaran dengan kebathilan.
Khalifah ketiga yang tak kalah penting prestasinya dialah Utsman Ib’n Affan. Tahukah mushaf Al-Qur’an yang sering kita baca saat ini? Ya, Mushaf Utsmani. Dialah orang yang berjasa mengkodifikasikan mushaf Al-Qur’an. Sehingga meski 14 Abad silam Islam telah berlalu, keaslian sumbernya masih terjaga. Syahid dalam umur 82 tahun (ada yang meriwayatkan 88 tahun) dan dikuburkan di Baqi.
Khalifah keempat yang menggantikan selanjutnya adalah Ali Ib’n Abi Thalib. Dialah orang yang sejak kecil berinteraksi langsung dengan Rasulullah dan termasuk sahabat yang pertama menerima Islam di kalangan anak kecil waktu itu.
Lingkungan tempat pendidikan yang sangat kondusif membuatnya tumbuh menjadi seorang yang memiliki kebijaksanaan dan kedalaman ilmu. Sehingga sepeninggal Utsman Ib’n Affan dialah yang menggantikan kepemimpinan umat Islam. Kendati dalam kepemimpinanya terjadi pemberontakan, namun sejarah telah membuktikan kesalehan dan kebijaksanaanya memegang kekuasaan hingga Ia menemui Syahidnya dalam usia 64 tahun dan dimakamkan di Kuffah (iraq).