Rabu, 20 Mei 2015

Makna Gerakan Sholat

   
Diwajibkan atas umat islam untuk melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari. Pertama, ketika bangun tidur. Tepat setelah terbitnya fajar yang kedua sampai sebelum matahari muncul dibelahan bumi timur (shalat shubuh). Kedua, setelah tergelincirnya matahari sampai jika bayangan suatu benda telah sama atau sepadan dengan benda itu (shalat zhuhur). Ketiga, setelah lewatnya bayangan mitsil sampai terbenamnya matahari (shalat ashar). Ketiga, setelah terbenamnya matahari sampai munculnya megah merah (shalat maghrib). Dan yang terakhir, ketika mega merah menghilang sampai terbitnya fajar yang kedua (shalat isya).
    Kelima waktu shalat tersebut harus dipenuhi oleh umat islam untuk mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya, dan senantiasa bersyukur atas segala kenikmatan maupun ujian yang telah diberikan oleh Allah, SWT. Namun, bagi umat islam sendiri terkadang masih awam dengan makna dari gerakan-gerakan shalat. Untuk itu, berikut akan dijelaskan apa sebenarnya makna dari gerakan shalat yang meliputi ruku’, sujud, berdiri, duduk dan salam.
  • Berdiri
Berdiri sama dengan vertikal. Garis tegak yang menunjukkan adanya hubungan antara
manusia dengan Tuhan-Nya. Gerakan pertama yang mengawali shalat. Artinya, manusia sebagai makhluk (yang diciptakan) harus benar-benar menjaga dan membina hubungan nya dengan sang khalik (pencipta). Jika manusia mampu menjalin hubungan baik dengan Tuhan-Nya, maka dia akan mampu pula menciptakan hubungan yang baik dengan antar sesama.
Berdiri juga menjadi gambaran sifat ajeg, istiqamah dan optimisme kuat umat islam. Selain itu, melambangkan salah satu elemen kehidupan, yakni api. Sifat api menunjukkan gelora semangat dan prinsip yang kuat. Dalam menjalani kehidupan ini, umat islam harus mempunyai semangat yang tangguh untuk menebar kebaikan, mencegah kejahatan/perbuatan dzalim. Mereka juga diharapkan mampu untuk memeperteguh keimanan, supaya tidak mudah goyah dengan berbagai terpaan godaan syaitan.
  • Ruku’
Ruku’ sama dengan horizontal. Garis bujur yang menunjukkan hubungan antara manusia
dengan sesama manusia, atau pun manusia dengan lingkungan sekitar. Sebagaimana dengan hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, manusia juga harus menjalin hubungan baik dengan sesama makhluk. Menjaga ekosistem, memanfaatkan alam secara proporsinal dan mejalin hubungan baik antar muslim, atau pun dengan non-muslim merupakan salah satu cara untuk mewujudkan keharmonisan dan kerukunan kehidupan manusia.
    Elemen kehidupan yang sesuai dengan makna ruku’ adalah angin. Senantiasa berhembus, menyajikan kesejukan dan ketentraman. Membawa kedamaina tanpa pertengkaran. Umat islam harus menjadi pioner perdamaian yang menyejukkan kehidupan. Membawa kasih sayang, nafas kehidupan yang selalu di rindu dalam sajak langkah manusia.
  • Sujud
Sujud menjadi gambaran air. Meskipun air terjun dari tempat setinggi apapun, tapi
muaranya tetap ke bawah, kembali ke tanah. Begipu pula dengan manusia. Dia tidak mempunyai hak untuk berlaku sombong. Jabatan setinggi langit atau harta seluas lautan yang di miliki oleh manusia, tetap tidak akan mampu menandingi kekuasaan dan kekayaan Allah SWT. Umat islam seharusnya bersifat rendah hati dan memusnahkan sifat sombong mereka.
Air juga membawa banyak manfaat bagi manusia. Untuk minum, memasak, mensucikan diri, berwudlu dan mampu menjadi energi kehidupan bagi seluruh makhluk. Umat islam hidup pun harus bermanfaat. Setidaknya, untuk diri sendiri terlebih dahulu. Kemudian belajar untuk bermanfaat bagi orang lain, orang tua, agama dan Negara.
  • Duduk
Duduk adalah gambaran gunung. Kokoh menjadi paku bumi. Menjaga keseimbangan
kehidupan agar tidak goyah dan tenggelam serta musnah. Jika dilihat dari tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah untuk menjadi khalifah, pengelola dan penjaga bumi, maka selayaknya tugas itu pun harus dilaksanakan manusia dengan baik. Bagaimana umat islam kemudian mengolah dan menjaga alam, bukan sebaliknya merusak alam. Hamparan tanah, pepohonan, dan rumah-rumah yang berdiri di sekitar kaki gunung, seolah berlindung dari sang paku bumi. Untuk itu, manusia sebagai makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT, harus mampu melindungi dan menyayangi makhluk lainnya, semisal hewan, tumbuhan dan sebagainya.
  • Salam
Gerakan shalat yang terakhir adalah salam. Salam pertanda cinta dan kasih sayang. Umat
islam harus menebar salam (kasih sayang, perdamaian) ke seluruh penjuru negeri. Dengan salam atau dengan cinta, manusia merasakan keindahan kehidupan. Keharmonisan nafas yang menggantung pada langit-langit cinta, dapat menjadi obat kegelisahan dan keresahan seseorang. Seandainya ada saudara kita yang sedang kelaparan, maka kita akan berbagi sebungkus nasi atau sesuap lauk kepadanya. Disanalah letak cinta, memberi tanpa harap imbalam dan mengasihi untuk menciptakan keindahan kehidupan. Tidak sebaliknya, saling menyakiti atau merugikan orang lain.
Dan pokok Dari Kelima elemen tersebut adalah rasa Ikhlas. Tanpa didasari dengan keikhlasan, apa yang telah kita lakukan tidak akan menjadi amal yang dapat sampai kepada sang kholik, Allah SWT. Ibadah kita akan sia-sia, tak berarti. Na’udzubillah. Demikianlah beberapa makna gerakan shalat yang dapat kita jadikan sebagai rujukan untuk lebih menghayati shalat kita sehari-hari. Dengan penghayatan, insyaallah ibadah kita akan bertambah khusyuk dan tekun. (Z_R)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar