Selasa, 19 Mei 2015

ISLAM BUKAN IDEOLOGI

Yogya- Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman yang berbeda-beda mulai dari suku, agama, ras, budaya hingga bahasa. Hingga pada akhirnya kita mengenal “bhineka tunggal ika” yang mempunyai makna “walaupun berbeda-beda tetapi satu jua”. Begitu pula dengan keberagaman agama yang ada di Indonesia ini yang kemudian kita mengenal agama Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan yang terakhir Khong Huchu. Islam memang menjadi agama yang mayoritas di Indonesia namun bukan berarti hal tersebut membuat islam menjadi agama yang “di istimewakan”. Sehingga Islam bisa menerapkan sistem hukum Islam di Negara Indonesia ini.
“Sistem hukum Islam tidak bisa ditegakkan dinegara Indonesia karena Indonesia adalah negara yang menganut pancasila. Kalau sampai Indonesia menegakkan atau membuat sistem hukum Islam bagaimana dengan agama yang lain?” kata ketua kordiska Alamartus Sholihah.
Menurut dia, kaum jihadis dan tarbiyah adalah orang-orang yang sering dengan cepatnya mengkafirkan orang hanya beralasan bahwa mereka tidak sepaham dengan pemikiran kaum jihadis dan tarbiyah ini. Seperti itulah jika mereka hanya belajar Islam dari internet belum mengetahui islam secara sesungguhnya tapi sudah dengan cepatnya mengatakan kafir.
“Sekarang ini kan orang yang berdakwah selalu berpatokan dengan Al-Qur’an dan Hadits saja, jadi kalau di Al-Qur’an dan Hadits tidak ada maka dengan cepatnya dicap haram” katanya.
Maka dari itu, kordiska dalam berdakwah berpedoman pada akhlaq dan rahmatan lil ‘almin. Jadi, di sini KORDISKA sebagai UKM dakwah ingin menunjukkan wajah Islam yang sesungguhnya bukan yang jaim ataupun kaku".
Ia mengataakan harusnya kita bisa belajar dari dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga dimana dalam dakwahnya Sunan Kalijaga menggunakan lagu-lagu. Salah satu lagu yang terkenal adalah “lir-ilir” dimana lagu ini mempunyai makna yang sangat bagus. Dalam salah satu lirik nya disebutka “manten anyar” yang mempunyai makna bahwa seharusnya kita dalam berdakwah seperti manten anyar yang cintanya sedang menggebu-gebu. Seperti itulah harusnya dakwah yang sesunggunya kita harus punya cinta yang menggebu-gebu dalam menjalankan tugas yang mulia ini.
Sebagai UKM dakwah yang sudah berdiri selama 25 tahun, KORDISKA ingin menunjukkan bahwa perbedaan agama bukan dijadikan sebagai alasan terjadinya konflik antar umat beragama tapi ingin memberi tahu bahwa perbedaan itu indah.
Lebih lanjut lagi alma begitu panggilan akrabnya menjelaskan bahwa  memang perlu adanya toleransi yaitu memahami perbedaan seseorang dan diperlukan sebuah kebesaran jiwa dalam melakukan toleransi tersebut.

Oleh : Ulfa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar