Dalam
tuntutanya kali ini, para aktivis menyuarakan beberapa tuntutan diantaranya,
menuntut pemerintahan Jokowi-JK untuk memperhatikan para perempuan tani yang
tanahnya dirampas oleh Negara mereka saat ini mengalami kesusahan. Kemudian
sektor buruh, khususnya pekerja wanita yang tidak mendapatkan haknya seperti
hak cuti hamil, hak melahirkan, hak menyusui dan lain sebagainya. Dan yang
terakhir adalah sektor pendidikan dimana semakin meningkatnya biaya pendidikan
semakin membuat rakyat tidak mampu untuk bersekolah.
Koordinator
Aksi, Fandy mengatakan bahwa selama ini masih banyak perempuan yang tidak
mendapatkan haknya secara baik. Perempuan sering mendapatkan diskriminasi tidak
hanya dalam dunia kerja, melainkan juga dalam dunia pendidikan. Namun,
sebenarnya akar dari semua persoalan yang ada sebenarnya perampasan dan
politik.
Dalam
berbagai poster yang dibawa mereka menuntut kepada pemerintah agar lebih
memperhatikan hak hak perempuan. Selain itu, mereka juga berharap agar pemerintah
mengeluarkan kebijakan kebijakan yang pro terhadap perempuan.
Meskipun
aksi ini untuk ditujukan untuk perempuan, tapi tak sedikit laki-laki yang ikut
andil dalam gerakan ini. Mereka ikut membantu perempuan dalam menyuarakan
hak-haknya dan juga kebebasan.
Meskipun
hari ini adalah hari perempuan internasional tapi kami juga ikut
memperingatinya denan turun aksi ke jalan menyuarakan hak perempuan. Kami
sebagai laki-laki juga ingin membantu perempuan dalam berjuang menuntut haknya.
Ini sebagai solidaritas kami, ungkap fandi. ( Ulfa/bukit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar